Bisnis startup memberikan peluang bisnis potensial saat ini. Perkembangannya justru jauh lebih pesat ketimbang perusahaan konvensional lain. Lantas, mengapa startup cepat berkembang di Indonesia? 

Sebagai informasi, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan perusahaan startup terbanyak se-Asia Tenggara disusul dengan Singapura yang berada di urutan kedua.

Data yang dimiliki Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, di bulan Juli 2022 ada sebanyak 2.391 perusahaan startup asal Indonesia, di mana dua di antaranya telah berstatus decacorn dan 8 lainnya merupakan perusahaan startup unicorn.

Di tahun 2021 saja, perusahaan startup dan ekonomi digital telah meraup keuntungan sebesar Rp146 triliun dan angka ini akan meningkat 8 kali lipat di tahun 2030. 

Lantas, mengapa bisnis startup lebih cepat berkembang dibandingkan perusahaan besar yang sudah lama eksis? Untuk menjawabnya, yuk kenali dulu tentang startup, karakteristik, dan perkembangannya di Indonesia.

Apa Itu Startup?

Secara harfiah, bisnis startup adalah bisnis yang sedang dirintis atau perusahaan rintisan yang beroperasi belum lama sehingga masih dibutuhkan pengembangan dan penelitian bisnis lebih lanjut sesuai kondisi terbaru pasar.

Meskipun sama-sama bisnis yang baru dikembangkan, tetapi bisnis startup tidak sama dengan bisnis UMKM. Dua hal yang jelas membedakan dua jenis bisnis ini adalah visi utama bisnis startup adalah memberikan jawaban dan solusi atas persoalan yang terjadi di masyarakat dan mengandalkan perkembangan teknologi dan sistem digitalisasi untuk mengembangkan bisnisnya.

Awal mula hadirsnya bisnis startup saat rilis buble dot-com di era 1998 sampai 2000. Saat itu, ada banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mengembangkan website perusahaannya sendiri sehingga tanpa sadar menjadikan internet menjadi salah satu lahan potensial bisnis. 

Padahal, awal mula berkembangnya bisnis startup justru tidak disetting hanya memanfaatkan internet dan teknologi saja, tetapi lebih luas yakni sebagai perusahaan baru yang berdiri sendiri tanpa bantuan korporasi besar untuk menawarkan barang atau jasa.

Namun, kemunculan bubble dot-com bertepatan dengan fenomena internet yang sedang berkembang pesat sehingga banyak orang berlomba untuk mempelajari dunia teknologi.

Sejalan dengan itu, akhirnya banyak investor yang mulai melek teknologi dan internet dengan mulai berani untuk menginvestasikan dananya pada bisnis atau perusahaan berbasis internet dan teknologi.

Sementara itu, di Indonesia sendiri perkembangan bisnis startup cukup pesat dan berkembang luas. Hampir seluruh lini kehidupan masyarakat telah digapai. Mulai dari aplikasi belanja seperti e-commerce atau market place, perusahaan game, software akuntansi, aplikasi kesehatan hingga aplikasi edukasi.

Salah satu startup yang berkembang pesat di indonesia adalah Gojek dan Tokopedia yang berhasil mencapai skala Internasional dan didapuk sebagai perusahaan startup decacorn. Contoh bisnis startup lainnya yang sudah sukses di antaranya Bukalapak, Ruangguru, Halodoc, Ovo, dan Shopee.

Meskipun begitu, yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua bisnis startup memiliki hasil akhir yang menyenangkan. Ada juga yang gulung tikar dan berhenti di tengah jalan. 

Hal ini terjadi karena bisnis startup terus melakukan penelitian dan pengembangan bisnis sehingga sering terjadi trial & error. Hal tersebut sah-sah saja mengingat semua bisnis dalam skala apapun pasti menghadapi dua situasi yakni untung dan rugi.

Karakteristik Bisnis Startup

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bisnis startup berbeda dengan bisnis konvensional atau bisnis UMKM pada umumnya. Karakteristik tech startup adalah sebagai berikut:

  • Perusahaan rintisan dengan usia bisnis kurang dari 4 tahun.
  • Perusahaan yang memiliki karyawan lebih sedikit dibandingkan perusahaan pada umumnya.
  • Menjawab persoalan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.
  • Umumnya, bisnis startup dibangun dalam bentuk platform digital.
  • Modal bisnis mengandalkan dana dari investor.
  • Melakukan inovasi bisnis secara terus-menerus.
  • Pendapatan maksimal bisnis belum mencapai Rp140 juta per tahun atau Rp11,5 juta per bulan atau Rp380 ribu per hari.

Mengapa Startup Cepat Berkembang di Indonesia?

Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya ditambah perkembangan teknologi yang pesat merupakan faktor utama perkembangan bisnis startup.

Faktor lainnya adalah karena bisnis startup merupakan bisnis rintisan baru yang masih meraba target pasarnya, maka perusahaan rintisan ini selalu melakukan penelitian dan pengembangan bisnis berdasarkan data terbaru yang sedang terjadi di pasar dan masyarakat. 

Dari sanalah bisnis startup mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan tren bisnis dan ekonomi.

Ditambah lagi para pendiri dan pengembangnya merupakan entrepreneur muda yang selalu memiliki ide kreatif sebagai terobosan atau inovasi bisnis.

Berbeda dengan perusahaan konvensional yang sudah jelas produk atau jasa dan marketnya sehingga merasa tidak perlu untuk melakukan pembaruan data terhadap tren dan apa yang sedang dibutuhkan masyarakat.

Selain yang telah disebutkan, cara pemasaran perusahaan konvensional cenderung berputar di zona itu-itu saja dan belum berani untuk mencoba digital marketing yang memberikan dampak efisien dan efektif dalam menjangkau pasar.

Padahal, strategi marketing memiliki peran penting dalam mengembangkan bisnis sehingga mencapai tujuan bisnis yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi, kalau ingin bersaing dengan perusahaan rintisan ini maka para pengusaha-pengusaha senior ini harus berani menerapkan sistem digitalisasi di dalam bisnisya.

Beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk menerapkan strategi digital marketing di antaranya:

  • Konten marketing, sebagai ide dan konsep awal untuk merencanakan sistem marketing ke depan. Di dalamnya juga dibahas tentang bagaimana membangun brand awareness.
  • Integrated digital marketing, merger atau meleburkan semua media online ke dalam tools marketing supaya strategi digital marketing ini semakin efektif.
  • Embrace relationship marketing, tahapan untuk memahami apa yang dibutuhkan konsumen.
  • Personalized marketing, merupakan tahapan digital marketing yang bertugas untuk meningkatkan brand awareness terhadap konsumen, sehingga konsumen merasa dihargai oleh perusahaan. Umumnya, personalized marketing ini mengandalkan email marketing untuk menjangkau konsumen lebih individual.
  • Visual marketing, biasanya divisualkan dalam bentuk konten seperti video, gambar atau artikel yang mudah dimengerti oleh konsumen.

Demikian alasan mengapa startup cepat berkembang di Indonesia dibandingkan perusahaan konvensional yang sudah beroperasi lebih dulu.

Kamu bisa menghubungi Penulis Maya yang akan membantu dalam pengembangan startup kamu.